BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari hasil belajar siswa yang
tidak memenuhi pencapaian target, mendorong penulis untuk melaksanakan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, khususnya pada mata
pelajaran IPA.
Dari hasil ujian
semester ganjil tahun pelajaran 2011 / 2012 penulis mendapatkan gambaran bahwa
siswa kelas IV MIN Krueng Seumideun prestasi belajarnya sedang, terutama mata
pelajaran IPA. Dilihat dari nilai ulangan siswa yang tuntas hanya 40% dari
jumlah pengikut tes. Secara rinci hasil tes mata pelajaran IPA yang tuntas 12
orang, dan 4 lainnya mendapat nilai 65, dan 15 orang mendapat nilai < 50.
Berdasarkan hal
tersebut diatas merupakan salah satu indikator bahwa pembelajaran IPA dikelas
IV khususnya pada Perubahan Wujud Benda memperoleh hasil yang maksimal, maka
dibuat penelitian ini dengan judul “Peningkatan Kemampuan Siswa Terhadap Mata
Pelajaran IPA Melalui Media Kongkrit Pada Pembelajaran Perubahan Wujud Benda
bagi Siswa Kelas IV MIN Krueng Seumideun, Kec. Peukan Baro, Kab. Pidie,
Provinsi Aceh”.
Apakah melalui media kongkrit dapat meningkatkan
kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV MIN Krueng
Seumideun.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan dari peneliti
ini adalah meningkatkan kemampuan siswa belajar IPA, sehingga siswa memperoleh
pengetahuan, khusus dalam mempelajarai materi Perubahan Wujud Benda.
D. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat di
identifikasikan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian :
1). Siswa kelas IV kurang memahami
konsep pelajaran IPA tanpa menggunakan media pengajaran yang konkrit.
2). Guru kurang menggunakan media
pengajaran dalam proses belajar mengajar di kelas.
E. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah
yang dihadapi sangat kompleks maka dalam penelitian ini, permasalahan yang
dikaji dibatasi pada penggunaan media konkrit dalam mempelajari perubahan wujud
benda pada siswa kelas IV MIN Krueng Seumideun Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten
Pidie, Provinsi Aceh.
F. Manfaat Penelitian
a. Siswa
Siswa termotivasi
sehingga senang belajar Bahasa Indonesia dan dapat memperoleh pengalaman
belajar dari kegiatan yang dilakukan.
b. Guru
Dapat menambah ilmu
dan wawasan tentang strategi
pembelajaran.
c. Sekolah
Untuk mendapatkan
dan meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
d. Pengembangan Kurikulum
Merupakan upaya
penyempurnaan kurikulum.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah suatu dasar yang dapat dijadikan
sebagai pedoman penelitian yang merangkai sejumlah permasalahan dengan berbagai
teori-teori yang dianggap relevan terhadap masalah yang dibahas. Peneliti
dengan berbagai teori memiliki hubungan yang erat, sebab teori dapat memberikan
dukungan terhadap penelitian dan juga sebaliknya penelitian dapat memberi
dukungan terhadap teori.
Sehubungan hal
itulah maka peneliti berkesimpulan bahwa teori merupakan kerangka berfikir
tentang apa yang diteliti dan dibahas. Berkaitan dengan itu pula maka
penelitian ini perlu memahami teori yang berkaitan dengan judul penelitian.
B. Kemampuan Guru
Salah satu kompetensi guru sebagai agen pembelajaran
adalah kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan diri dengan berbagai potensi yang dimilikinya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan
pendidikan yang berkompetensi, supaya dapat merancang pembelajaran dan
melaksanakannya dengan baik.
Sebagai upaya dan meningkatkan kualitas guru, pemerintah
melalui Depdiknas menyelenggarakan program sertifikasi guru dalam jabatan sejak
tahun 2007. Pelaksanaan tersebut dibarengi dengan pemberian tunjangan profesi,
serta memberikan dorongan yang kuat bagi guru untuk berpartisifasi dalam
meningkatkan kualitas yang selanjutnya akan meningkatkan mutu pembelajaran
khususnya dan meningkatkannya mutu pendidikan secara keseluruhan dan
berkelanjutan.
C. Kerangka Konseptual
Pendidikan profesional harus memiliki kualifikasi
akademik sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi pendidikan
yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, kompetensi sosial.
Secara khusus
tujuan peningkatan kemampuan/ kompetensi guru dapat diklasifikasikan atas tiga
aspek, yaitu aspek pengetahuan, aspek ketrampilan, dan aspek sikap.
1. Aspek pengetahuan
Memiliki pengetahuan teoritis dan praktis yang berkaitan
dengan kegiatan proses pembelajaran, mampu mendesain pembelajaran, mengevaluasi
kelebihan dan kekurangan, serta mampu memperbaikinya.
2. Aspek ketrampilan
Memiliki ketrampilan praktis dalam pengelolaan
pembelajaran dikelas secara efektif dan efisien.
3. Aspek sikap
Memiliki komitmen terhadap tugas-tugas profesional dan
keteladanan yang dapat dicontohkan oleh siswa dan masyarakat di mana tempat
tinggal.
D. Media Pembelajaran
Media berasal
dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “ medium” yang secara
harfiah artinya “perantara, atau
pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar
penyalur pesan.
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Edukation
Assoris/ NEA) memberikan pengertian media adalah bentuk-bentuk komukasi
audiovisual serta peralatan yang bisa yang bisa dilihat, didengar dan dibaca.
Ada juga yang mengartikan Media adalah: sesuatu yang dapat di gunakan
untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat untuk memperlancar proses belajar mengajar.
Ada tiga pakar pedidikan, Gagne lahir 1970, Briggs lahir 1970 dan
(Arif. S. Dkk : 2005: 6 ) berpendapat bahwa
media adalah “segala alat fisik yang dapat menyajikan, menyalurkan pesan serta merangsang pesan termasuk media”.
Menurut Gne L. Wilkinson adalah segala alat dan bahan
buku teks, yang dapat dipakai untuk menyampaikan informasi dalam suatu situasi
belajar mengajar.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa
media adalah sebagai alat yang dapat
dipakai untuk menyampaikan informasi dalam situasi belajar mengajar. Media
dimanfaatkan untuk memperlancar proses interaksi antara guru dengan
siswa dalam proses belajar mengajar sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan media konkrit
yaitu media nyata yang dapat dilihat dan diperagakan langsung oleh siswa. Media
konkrit yang penulis maksudkan disini adalah tulisan nama-nama Al-Asmaul Husna
untuk dibagikan kepada siswa.
- Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah “melalui media
konkrit dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV terhadap mata pelajaran IPA
pada MIN Krueng Seumideun Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie”.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
- Tempat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action
research) karena penelitian tindakan untuk memecahkan masalah dikelas IV MIN
Krueng Seumideun yang berlokasi dijalan Tijue-Caleu, Desa Raya Krueng Seumideun
Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie dalam pembelajaran IPA di kelas IV.
- Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian
atau saat penelitian ini dilangsungkan. Pelaksanaan ini dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2010 / 2011 bulan juli s/d september 2011.
B. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV MIN Krueng
Seumideun tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 31 orang siswa.
C. Sumber Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, guru,
kolaborator, dan teman sejawat.
1). Siswa
Data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari siswa. Tingkat keberhasilan
siswa dalam proses belajar mengajar dapat dianalisis dengan cara memberikan
evaluasi berupa tes tertulis pada setiap siklus.
Analisis ini
dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu penelitian ulang dengan
cara tes formatif. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengolahan nilai
perorangan yang diperoleh siswa dibagi dengan jumlah siswa sehingga diperoleh
nilai rata-rata tes formatif untuk menghitung rata-rata dipergunakan rumus
sebagai berikut :
__
x= Σ x
Σ N
__
Keterangan
: X = Nilai
rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai
siswa
Σ N = Jumlah siswa
Hasil dari pengolahan data untuk
mengkaji hipotesis menggunakan kriteria
sebagai berikut
:
80 % - 100 % Sangat baik
60 % -79 % Baik
40 % - 59 % Cukup
20 % -39 % Kurang
0 % - 19 % Sangat kurang
2) Guru
Data yang diperoleh
dari guru berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi dalam
melaksanakan tugas kelompok data tes formatif siswa pada setiap siklus.
3) Kolaborator
Data yang diperoleh
dari kolaborator berupa data observasi dalam pengamatan pengelolaan
pembelajaran dengan menggunakan media konkrit, yang tujuannya untuk
meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi belajar.
D. Rencana Tindakan
Siklus I
1) Rancangan / rencana awal
Sebelum mengadakan penelitian peneliti membahas tekniks
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan teman sejawat.
Pembahasan tersebut meliputi :
Ø Menyusun RPP sesuai dengan materi yang akan diajarkan
Ø Mempersiapkan bahan atau media yang digunakan
Ø Menyiapkan LKS
Ø Membuat soal-soal tugas yang akan diberikan pada tes formatif 1.
2). Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
disusun.
3). Observasi
Pada saat melakukan tindakan, peneliti melakukan
observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran mengetahui
kemampuan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
4). Refleksi
Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan observasi
dikumpulkan dan dianalisis sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang
dilakukan. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pada
siklus berikut :
Hasil Evaluasi Siklus I
No
|
NIS M
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
Tuntas
|
1
|
0016216978
|
Alfira Asyila
|
65
|
|
2
|
0008274306
|
Afdalul Ilmi
|
65
|
|
3
|
0020277078
|
Dian Arjina
|
45
|
|
4
|
0013392727
|
Devi susanti
|
65
|
|
5
|
0013392731
|
Dody Alfayet
|
75
|
√
|
6
|
0013392733
|
Fatimah Zuhra
|
75
|
√
|
7
|
9990425660
|
Fitri Mustiana
|
45
|
|
8
|
0020277079
|
Fajar Bahagia
|
70
|
√
|
9
|
0014330581
|
Fitra Muttakim
|
45
|
|
10
|
0013362713
|
Hayatun Nufus
|
75
|
√
|
11
|
0008274293
|
Husna Zahara
|
45
|
|
12
|
0008274303
|
Hawla Awwalin
|
65
|
|
13
|
0008274318
|
Ismet
|
45
|
|
14
|
0008274302
|
Mursal Saputra
|
75
|
√
|
15
|
0008274298
|
Mursalin
|
45
|
|
16
|
0008274297
|
Muksalmina
|
45
|
|
17
|
0013392712
|
M. Abrar
|
45
|
|
18
|
0013392111
|
M. Mahfud
|
70
|
√
|
19
|
0013392717
|
M. Danil Amsal
|
45
|
|
20
|
0013392715
|
M. Askarullah
Fianda
|
100
|
√
|
21
|
0013392718
|
M. Raihan
Alfarizi
|
75
|
√
|
22
|
0008274287
|
Muhajir
|
45
|
|
23
|
0013392730
|
Nanda
Mursyidah
|
45
|
|
24
|
0008274383
|
Nurfazilah
|
45
|
|
25
|
0013392732
|
Nasai
|
75
|
√
|
26
|
0008274284
|
Riska farnida
|
75
|
√
|
27
|
9988951313
|
Rina Sukma
|
45
|
|
28
|
0008274305
|
Reva Zulfandi
|
45
|
|
29
|
9988951320
|
Riki Ridha
|
45
|
|
30
|
0013392706
|
Syawaluddin
|
100
|
√
|
31
|
0013392728
|
Sayed Mansur
|
75
|
√
|
Jumlah
Rata-Rata
Kelas
|
1875
|
12
|
||
60,48
|
38,70
|
Untuk memperbaiki keadaan tersebut penulis melakukan
perbaikan pada Siklus II.
SIKLUS II
a. Perencanaan
Prosedur ini sama
dengan siklus I dan pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki kekurangan yang
ditemukan pada siklus 1.
b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melakukan
kegiatan yang sama seperti siklus 1 tetapi dilakukan setelah adanya perbaikan,
pada tahap ini pembelajaran menggunakan benda konkrit, guru membimbing siswa
dalam mempelajari IPA dengan menggunakan alat peraga yang telah dibagikan
kepada siswa berkelompok sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
c. Observasi
Pada waktu peneliti
melakukan tindakan observasi untuk mengetahui keaktifan pemahaman siswa terhadap
perkalian. Guru mengamati dan membuat proses.
D. Refleksi
Hasil yang didapat
dari tahapan tindakan dan observasi dikumpulkan sehingga didapatkan kesimpulan
mengenai kemampuan siswa terhadap materi IPA melalui media konkrit jauh lebih
baik dari siklus sebelumnya dari tes akhir yang dilakukan perolehan hasil 5
orang siswa memperoleh nilai 100, 9 orang memperoleh nilai 90,8 orang
memperoleh nilai 80,8 orang memperoleh nilai 75, 7 orang memperoleh nilai 70
dan 2 orang memperoleh nilai kurang dari
50.
Hasil Evaluasi Siklus II
No
|
NIS M
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
Tuntas
|
1
|
0016216978
|
Alfira Asyila
|
100
|
√
|
2
|
0008274306
|
Afdalul Ilmi
|
80
|
√
|
3
|
0020277078
|
Dian Arjina
|
80
|
√
|
4
|
0013392727
|
Devi susanti
|
100
|
√
|
5
|
0013392731
|
Dody Alfayet
|
90
|
√
|
6
|
0013392733
|
Fatimah Zuhra
|
90
|
√
|
7
|
9990425660
|
Fitri Mustiana
|
80
|
√
|
8
|
0020277079
|
Fajar Bahagia
|
80
|
√
|
9
|
0014330581
|
Fitra Muttakim
|
80
|
√
|
10
|
0013362713
|
Hayatun Nufus
|
90
|
√
|
11
|
0008274293
|
Husna Zahara
|
80
|
√
|
12
|
0008274303
|
Hawla Awwalin
|
100
|
√
|
13
|
0008274318
|
Ismet
|
80
|
√
|
14
|
0008274302
|
Mursal Saputra
|
80
|
√
|
15
|
0008274298
|
Mursalin
|
75
|
√
|
16
|
0008274297
|
Muksalmina
|
75
|
√
|
17
|
0013392712
|
M. Abrar
|
50
|
|
18
|
0013392111
|
M. Mahfud
|
90
|
√
|
19
|
0013392717
|
M. Danil Amsal
|
90
|
√
|
20
|
0013392715
|
M. Askarullah
Fianda
|
100
|
√
|
21
|
0013392718
|
M. Raihan
Alfarizi
|
90
|
√
|
22
|
0008274287
|
Muhajir
|
75
|
√
|
23
|
0013392730
|
Nanda
Mursyidah
|
75
|
√
|
24
|
0008274383
|
Nurfazilah
|
75
|
√
|
25
|
0013392732
|
Nasai
|
90
|
√
|
26
|
0008274284
|
Riska farnida
|
90
|
√
|
27
|
9988951313
|
Rina Sukma
|
75
|
√
|
28
|
0008274305
|
Reva Zulfandi
|
75
|
√
|
29
|
9988951320
|
Riki Ridha
|
50
|
|
30
|
0013392706
|
Syawaluddin
|
100
|
√
|
31
|
0013392728
|
Sayed Mansur
|
90
|
√
|
Jumlah
Rata-rata
Kelas/ Tuntas
|
2575
|
29
|
||
83.06
|
93,54
|
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri
dari :
1)
Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran dikelas serta penilaian hasil belajar.
2)
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap-tiap siklus, masing-masing
RPP berisi KD, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus,
serta kegiatan belajar mengajar.
3)
LKS
LKS ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil kegiatan belajar mengajar.
4)
Lembaran Observasi
Lembaran observasi aktifitas siswa dan guru untuk
mengambil aktifitas siswa guru selama proses pembelajaran.
5)
Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep IPA. Tes ini
diberikan setiap akhir siklus.
6)
Wawancara
Ø Menyusun daftar wawancara sesuai dengan data yang akan dikumpulkan.
Ø Mengelola data / informasi hasil wawancara.
F. Tehnik Analisis Data
Analisis data ini dilakukan
untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan dalam penelitian
ini. Teknik pengolahan data yang digunakan untuk hasil penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus :
P =
|
|
|||
N
|
||||
Dimana:
|
||||
P = Angka prestasi
|
||||
F =
Jumlah siswa yang mengalami perubahan
|
||||
N = Jumlah seluruh siswa
|
||||
100 % = Bilangan konstan.[1]
|
G. Indikator Kinerja
Kriteria yang digunakan untuk
menentukan peningkatan kemampuan siswa adalah sebagai berikut :
a.
A = Sangat baik
b.
B = Baik
c.
C = Cukup
d.
D = Kurang
Adapun kriteria tentang berhasil atau tidaknya tindakan
setelah melihat beberapa dari indikator ini dimiliki oleh siswa :
- Mengikuti pelajaran, mengajar soal-soal yang diberikan oleh guru
Ø Siswa memperhatikan guru mengajar
Ø Mampu mempraktekkan/ menggunakan benda konkrit untuk menemukan materi
Perubahan Wujud Benda pada pelajaran IPA.
Ø Siswa tidak ribut saat pelajaran berlangsung.
- Pemanfaatan waktu belajar
Ø Tidak suka bermain sebelum menyelesaikan tugas
Ø Melafalkan saat bermain-main dengan temannya.
3. Mengulang
pelajaran kembali
Ø Siswa mengerjakan PR
4. Menyenangi
pelajaran
Ø Cepat datang kesekolah
Ø Menyediakan perlengkapan untuk belajar
Ø Bersemangat pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran
Pada siklus terakhir perbaikan pembelajaran IPA terjadi
perubahan yang segnifikan, sebanyak 94,44% maupun yang menggunakan media dengan
baik dan benar, 5,55% mendapat skor rendah 50%.
H. Jadwal Penelitian
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Bulan
dan Minggu
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
Juli 2011
|
Agustus2011
|
September 2011
|
Oktober 2011
|
Nopember 2011
|
Desember 2011
|
||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1.
|
Refleksi Awal
(Persiapan Pelaksanaan Penelitian
Tindakan Sekolah)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
Siklus I
Pertemuan I
Pertemuan II
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Siklus II
Pertemuan I
Pertemuan II
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
Analisis Data
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
Penulisan
Laporan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.
Hasil Penelitian Siklus I
Hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :
a.
Keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran sedikit meningkat. Demikian juga dalam mengerjakan soal-soal latihan,
siswa lebih aktif meskipun masih ada siswa/i yang menyalin pekerjaan temannya.
b.
Berdasarkan nilai rata-rata
hasil tes pada siklus I adalah 60,48
sedangkan pada tes sebelumnya nilai rata-rata hanya 45. Terlihat adanya
sedikit peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa.
c.
Berdasarkan hasil tes pada
siklus I terdapat 2 orang siswa yang mendapat nilai 100 dan 15 orang yang
mendapat nilai kurang 50, sehingga ketuntasan belajar yang dicapai baru 38,70%.
Ini berarti pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang optimal dan perlu
tindakan perbaikan.
d.
Dari hasil wawancara dengan 15
siswa yang nilainya rendah ( kurang dari 50), ternyata mereka belum dapat
menyelesaikan soal dengan baik karena
tidak dapat menentukan materi pelajaran.
2. Hasil penelitian siklus II
Hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :
a.
Berdasarkan hasil tes pada
siklus II secara keseluruhan prestasi ketuntasan belajar mencapai 93,54%.
b.
Dari hasil wawancara dengan 15
siswa yang nilainya rendah pada siklus I diperoleh dengan arahan dan bimbingan
dalam menggunakan benda konkrit dan hasilnya jauh lebih baik.
B. Teori
Pada saat pembelajaran berlangsung pada siklus I sedikit
mengalami kesulitan karena saat penyampaian materi guru belum menggunakan media
konkrit, guru hanya memperkenalkan perubahan wujud benda dalam IPA dengan semi
konkrit.
Berdasarkan hasil tes siklus I diperoleh 15 siswa yang
nilainya rendah, ini berarti persentase ketuntasan belajar hanya mencapai
38,70%. Setelah dilakukan pengamatan terhadap lembar jawaban siswa dan hasil wawancara
ternyata hal tersebut disebabkan karena siswa belum mampu memahami
kalimat-kalimat dengan hanya menggunakan media semi konkrit (gambar).
Karena telah diketahui kesulitan yang dialami siswa pada
siklus I maka pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dititik beratkan dengan
menggunakan alat peraga. Dengan demikian siswa akan mudah memahami materi yang
disampaikan karena langsung menghadapi benda konkrit (alat peraga).
Ternyata hal ini sesuai dengan pendapat Gagne yang
menyatakan bahwa bahan belajar ada dua objek, yakni objek langsung dan objek
tidak langsung. Oleh sebab itu untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran
IPA guru hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi (Gagne dalam
memasuherman 2001: 35-36 ).
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Dienes yang
disajikan dalam bentuk konkrit akan
dipahami dengan baik ( Dienes Dala Jaya S. Kusumah Proses Pembelajaran ).
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas IV MIN Krueng Seumideun Kecamatan Pekan
Baro, Kabupaten Pidie, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan
menggunakan alat peraga sederhana yang berupa karton bekas, lukisan/gambar
perubahan wujud benda dalam pembelajaran IPA, ternyata dapat menimbulkan minat
belajar dan semangat belajar siswa apalagi alat peraga berupa bentuk gambar lansung.
Pelaksanaan
pembelajaran lebih hidup dengan keaktifan siswa yang mencoba melakukan
pengamatan sendiri dengan menggunakan alat peraga yang sudah dipersiapkan,
sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal dapat ditingkatkan.
B. Saran
Dari hasil
pengalaman selama melaksanakan penelitian kelas IV MIN Krueng Seumideun, Kec.
Peukan Baro, Kab. Pidie, penulis dapat menyarankan sebagai berikut :
1.
Hendaknya guru mengadakan
penilaian secara terus-menerus baik penilaian hasil tes maupun tugas rumah.
2.
Dalam pelaksanaan pembelajaran
hendaknya guru selalu menggunakan alat peraga yang mudah diperoleh dan
sederhana serta dapat dipahami siswa.
3.
Usahakan agar alat peraga tidak
hanya digunakan oleh guru, tetapi siswa juga ikut aktif menggunakannya.
4.
Dalam melaksanakan pembelajaran
hendaknya guru harus selalu mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, 1. 6. A. K. dkk Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2003.
Arikunto, Prosedur
Penelitian, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Ali Muhammad, Guru
dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Sina Baru,1996.
Ersyad. A, Media
pengajaran, Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1995
Hakim T, Belajar
Secara Efektif, Jakarta:
Puspa Swarta, 2004.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bumi Aksara. 1999.
Muklis, A. M, Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:
Bina Aksada, 1996.
Hasibuan, j. j. dan Moedijiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1998.
Margono,
Metedologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:
Rineka Cipta,1997.
Slameto, Belajar
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Lampiran I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester :
IV/1
Alokasi Waktu : 4 X
35 jp
Standar Kompetensi : Memahami
beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda
berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar : -Mengidentifikasi
wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu.
- Mendeskripsikan terjadinya perubahan
wujud cair → padat →cair; cair →gas →cair; padat →gas.
Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat benda
padat, cair, dan gas.
2. Mengelompokkan benda-benda
berdasarkan wujudnya.
3. Mengidentifikasi perubahan wujud
benda yang dapat kembali ke wujud semula.
4. Menjelaskan faktor yang
memengaruhi perubahan wujud benda.
5. Memberikan contoh perubahan wujud
benda.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan
kamu dapat :
1. Menjelaskan sifat benda berdasarkan
keteraturannya, kekerasannya, dan Kelenturannya;
2. Menjelaskan kegunaan benda;
3. Mengelompokkan benda berdasarkan
wujudnya;
4. Menjelaskan sifat benda padat,
cair, dan gas;
5. Menjelaskan perubahan benda yang
dapat kembali ke wujud semula;
6. Menjelaskan faktor-faktor yang
memengaruhi perubahan wujud benda;
7. Menyebutkan macam perubahan wujud
dan menjelaskannya.
II. Materi Pembelajaran
Wujud benda dan sifatnya
III. Metode Pembelajaran
Informasi,
pemberian tugas, demonstrasi, kegiatan laboratorium.
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran
|
Waktu
|
|
Kegiatan Awal
1. Guru menyebutkan benda padat,
cair, dan gas yang ada di sekitar sekolah.
2. Dengan dibimbing guru, siswa
melakukan Kegiatan untuk mengelompokkan benda-benda yang ada di sekitar ke
dalam kelompok benda padat, cair, dan gas.
Kegiatan Inti
1. Dengan dipandu guru, siswa
menyebutkan benda padat yang ada di sekitar.
2. Guru menjelaskan sifat tekanan
pada benda cair.
3. Dengan dipandu guru, siswa
melakukan Kegiatan untuk membuktikan bahwa benda gas menempati ruang.
4. Dengan dipandu guru, siswa
melakukan Kegiatan untuk membuktikan bahwa gas memenuhi ruangan yang
ditempatinya.
5. Guru menjelaskan sifat benda
gas.
Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan sifat benda padat, cair,
dan gas.
|
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku IPA kelas 4
VI. Penilaian
• Pengamatan siswa
• Menjawab soal
latihan.
Mengetahui Krueng
Seumideun, 2012
Kepala MIN Krueng Seumideun Guru Bidang
Studi
Ruhamah.
S.Pd Linda
Susanti, S. Pd. I
NIP
:196910121998032002 NIP: 198001022007102005
LKS
I.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.
·
Permukaan benda cair yang
tenang selalu……
·
Udara di dalam ban sepeda
bentuknya seperti..
·
Uap air termasuk benda.
·
Logam dan asbes adalah benda
yang tahan……….
·
Tuliskan sifat benda gas………..
Lampiran II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran :
Pengetahuan Alam
Kelas/Semester :
IV/1
Alokasi Waktu : 4 X
35 Jp
Standar Kompetensi : Memahami
hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kompetensi Dasar : - Mengidentifikasi
beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan ”makan dan dimakan” antarmakhluk
hidup (rantai makanan).
- Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Indikator :
1.
Mengidentifikasi hubungan khas antarmakhluk hidup (simbiosis), misalnya lebah
atau kupu-kupu dan bunga, tumbuhan parasit dan inangnya.
2. Mengomunikasikan manfaat dan
kerugian yang terjadi akibat hubungan antarmakhluk hidup.
3.
Mengamati bentuk-bentuk saling ketergantungan antara hewan dan tumbuhan yang
terdekat di lingkungan, misalnya hewan pemakan rumput, cacing pemakan daundaun busuk
yang berguna bagi kesuburan tanah.
4.
Menggambarkan hubungan makan dan dimakan antarmakhluk hidup melalui rantai
makanan sederhana.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan
kamu dapat :
1.
Menyebutkan contoh hubungan antarmakhluk hidup yang saling menguntungkan
(simbiosis mutualisme);
2.
Menyebutkan contoh hubungan antarmakhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang
lain tidak dirugikan (simbiosis komensalisme);
3.
Menyebutkan contoh hubungan antarmakhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang
lain dirugikan (simbiosis parasitisme);
4. Menjelaskan saling ketergantungan
antara hewan dan tumbuhan;
5. Menjelaskan rantai makanan yang
terjadi di sekitar tempat tinggal;
6. Menjelaskan
kemungkinan yang terjadi jika lingkungan berubah.
II. Materi Pembelajaran
Hubungan antarmakhluk hidup dan
lingkungannya
III. Metode Pembelajaran
Informasi, pemberian tugas,
demonstrasi, dan kegiatan laboratorium
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran
|
Waktu
|
|
Kegiatan Awal
1. Guru menyediakan charta saling
ketergantungan antarmakhluk hidup, misalnya bunga dan kupu-kupu serta benalu
dan inangnya.
2. Dengan dibimbing guru, siswa
menyebutkan keuntungan dan kerugian yang dialami oleh kedua makhluk hidup
yang berhubungan.
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan adanya
simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
2. Dengan dibimbing guru, siswa
menyebutkan contoh simbiosis mutualisme.
3. Dengan dibimbing guru, siswa
menyebutkan contoh simbiosis komensalisme.
4. Dengan dibimbing guru, siswa
menyebutkan contoh simbiosis parasitisme.
Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan dengan cara
menjelaskan dan menyebutkan contoh simbiosis mutualisme, simbiosis
komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
|
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku IPA kelas 4
• Kartu bergambar tumbuhan, hewan, dan
manusia.
VI. Penilaian
• Tes
tulisan
• Menjawab soal
latihan
Mengetahui Krueng
Seumideun, 2012
Kepala MIN Krueng Seumideun Guru Bidang
Studi
Ruhamah.
S.Pd Linda
Susanti, S. Pd. I
NIP
:196910121998032002 NIP: 198001022007102005
LKS
I.
Jawablah pertanyaan ini dengan benar.
·
Tempat berlansungnya hubungan
saling ketergantungan anatara mahkluk hidup dan lingkungannya disebut . . . . .
·
Konsumen tingkat pertama ialah
makhluk hidup yang memperoleh lansung dari……..
·
Dalam urutan rantai makanan
yang menjadi produsen adalah……..
·
Ekosistem terbesar di darat
adalah..
·
Kebakaran hutan terutama
mengakibatkan………..
Lampiran III
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester :
IV/1
Alokasi Waktu : 4 X
35
Standar Kompetensi : Memahami
beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda
berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya.
Indikator
:
1.
Mengidentifikasi kesesuaian sifat bahan dengan kegunaannya, misalnya plastik untuk
jas hujan dan kertas tisu untuk mengelap keringat.
2. Membandingkan berbagai bahan
untuk menentukan bahan yang paling cocok untuk tujuan tertentu.
3. Membandingkan bahan tertentu
sesuai sifat dan kegunaannya, misalnya penyerapan air pada berbagai jenis
kertas.
4. Membuat daftar berbagai bahan
kemasan suatu produk makanan yang dikaitkan dengan sifatnya, misalnya pembungkus
permen dari plastik.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan
kamu dapat :
1. Menyebutkan bahan kedap air dan
kegunaannya;
2. Menyebutkan bahan penyerap air
dan kegunaannya;
3. Menjelaskan kegunaan benda
berdasarkan sifatnya;
4. Menjelaskan sifat bahan yang
digunakan untuk mengemas makanan atau Minuman;
5. Menjelaskan sifat bahan yang
digunakan untuk membuat alat rumah tangga.
II. Materi Pembelajaran
Kegunaan benda
III. Metode Pembelajaran
Informasi,
pemberian tugas, demonstrasi, kegiatan laboratorium
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-34
Tahap Pembelajaran
|
Waktu
|
|
Kegiatan Awal
1. Guru menyebutkan kegunaan
beberapa bahan berdasarkan sifatnya, misalnya kaus nyaman dipakai untuk
berolahraga karena dapat menyerap keringat.
2. Dengan dipandu guru, siswa
menyebutkan sifat benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti
1. Guru mengevaluasi sifat benda
yang disebutkan siswa dan menyebutkan sifat bahan yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain kedap air, penyerap air, penghantar panas,
dan penyekat panas.
2. Guru menjelaskan maksud dari
sifat kedap air, penyerap air, penghantar panas, dan penyekat panas.
3. Dengan dibimbing guru, siswa
menyebutkan bahan penyusun peralatan rumah tangga dan kantor, kegunaan, dan
alasannya.
Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan sifat bahan yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
|
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku IPA kelas 4
VI. Penilaian
• Pengamatan keaktifan dalam
menjawab pertanyaan, penilaian sikap, minat, dan tingkah laku.
• Menjawab soal latihan
LKS.
- Tuliskan 4 bahan yang dapat menyerap air…………
- Es batu termasuk benda……….
- Bentuk benda cair berubah-ubah sesuai dengan…….
- Tuliska sifat benda cair…..
- Air mengalir dari tempat yang tinggi ke………
Mengetahui Krueng
Seumideun, 2012
Kepala MIN Krueng Seumideun Guru Bidang
Studi
Ruhamah.
S.Pd Linda Susanti, S. Pd. I
NIP
:196910121998032002 NIP: 198001022007102005
[1] Sudjana, Media Statistic, Edisi.V, (Bandung: Tarsito, 1989),
hal. 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar